Ngaji Kebangsaan yang menjadi komponen dari serangkaian acara memperingati Dies Natalis ke-62 Universitas Diponegoro sudah selesai dilakukan pada Selasa, 15 Oktober 2019 malam. Bertempat di Lapangan Widya Puraya Universitas Diponegoro, acara berjalan dengan lancar meskipun slot gacor hari ini sempat turun hujan.

“Banyak kategori yang tak ingin menghormati merah putih, tak mengakui republik ini. Mencita-citakan sesuatu yang hakekatnya telah dituntaskan oleh pahlawan kita. Jadi saat membahas kebangsaan karenanya menjadi urgent lagi,” ujar[ Hendra Nur Ardianto, ketua acara Ngaji Kebangsaan saat mengomentari tujuan diadakannya Ngaji Kebangsaan.

“Banyak dilema terkait dengan kemanusiaan timbul seperti kabar SARA. Oleh sebab itu ngaji kebangsaan ialah jawabannya. Karenanya dari itu berdasar tema, kita kembalikan lagi bagaimana bangsa kita berangkat dari spot yang bermacam-macam, mulai dari Aceh hingga Papua. Ini ialah komponen dari Indonesia,” lanjutnya.

Dies Natalis tahun ini diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) serta Fakultas Peternakan dan Pertanian (FPP). Sebagian tokoh yang hadir antara lain Sri Puryono, Sekda Jateng yang datang mewakili Gubernur Jawa Tengah, Mulyohadi Purnomo, Wakil Ketua KPI Sentra, serta Ketua GP Ansor Jateng, Solahudin Aly.

K.H Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus menjadi pembicara utama acara Ngaji Kebangsaan 2019. Pada permulaan acara, peserta disuguhkan oleh penampilan oleh Shalawatan Nurul Ilmi, Dharma Wanita Persatuan[ (DWP) Undip, serta UKM Rebana Diponegoro (Ready).

Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan puisi oleh sebagian dekan fakultas di Undip, serta tidak luput juga penyair Sosiawan Leak dan Gunawan Budi Santoso (Kang Putu) juga membawakan puisinya. Acara utama baru diawali pada pukul separo 10 malam yang dihadiri kurang lebih 2000 orang.

“Acara ini tujuannya ialah mari mensyukuri sebagai bangsa Indonesia. Banyak negara dengan suku-suku di dalamnya pecah(berpisah), seperti Uni Soviet pecah. Namun alhamdulillah dengan beragam suku kita konsisten bersatu,” ujar Rektor Undip, Yos Johan Utama dalam sambutannya.

“Makanya di Undip tegas, sekiranya ada yang aneh-aneh silakan Anda diluar Undip saja. Makanya acara ini memang sengaja dijadikan supaya membangun kembali motivasi berbangsa. Tetapi dengan metode yang halus dengan tradisi,” tuturnya menambahkan. Hal ini juga disokong ole h Sri Puryono.

“Siapa yang melawan atau tak sepakat dengan Pancasila silakan keluar dari Undip, aku sungguh-sungguh sepakat. Dan kami (Pemprov) men-support aktivitas-aktivitas seperti ini,” kata Sri Puryono dalam di jeda-jeda sambutannya.

Dalam tausiahnya, Gus Mus mengingatkan bahwa Indonesia ialah rumah bersama. “Aku hakekatnya tak tahu apa nasionalisme. Hanya aku cuma diberikan tahu oleh kiai aku yang di kampung-kampung bahwa Indonesia slot888 ini ialah rumahku. Karenanya dari itu sekiranya punya “rumah” kemudian dirawat, ya, wajar. Di cat, wajar,” katanya. “Mengapa banyak yang lupa? Sebab berlebih-lebihan. Berlebih-lebihan apa saja” lanjutnya.

Beliau mencontohkan bahwa keberagaman tradisi mesti diterima dengan rasa syukur. “Keberagaman kita berbeda dengan timur tengah, kita ada kearifan. Para orang tua kita sungguh-sungguh bijak sekali, tak pernah ada friksi dengan yang lain. Mereka bahkan simpati, kemudian masuk islam sendiri. Coba saja disana kau bangun mesjid yang menaranya seperti di Kudus. Bahkan mungkin akan dilempari batu kalian.” Di samping itu, beliau juga mengingatkan supaya memakai media sosial dengan bijaksana.

Di sisi lain, acara Ngaji Kebangsaan kemarin menyediakan angkringan cuma-cuma serta isi ulang air minum. Dian Fitriyani, salah satu panitia acara, beranggapan kedua hal itu menjadi upaya dari panitia untuk mengurangi limbah plastik. “Kami menyediakan secara cuma-cuma juga sekalian mematuhi kebijakan rektorat, saat Undip menyelenggarakan acara makanan yang ada tak boleh berbalutkan plastik.”

Dengan adanya itu memang menjadi tenaga tarik tambahan bagi peserta, seperti yang diucapkan King Abdul Aziz, mahasiswa Fakultas Ilmu Pemerintahan Undip. “Aku sungguh-sungguh gembira ya, angkringan serta isi ulang minum itu membawa tenaga tarik lebih untuk datang. Kita hanya diperintah bawa tumblr saja,” katanya.

Acara ini, menurutnya, sungguh-sungguh berguna slot demo wild west gold bagi peserta yang hadir seperti ia. “Kecuali memandang kecakapan pejabat yang hadir membaca puisinya, dari situ saya bisa pendidikan hidup bagaimana bernegara dengan bagus yang layak di masa kini,” tutupnya.