Koster soal Jalan Lingkar Nusa Penida Guber Bali Sudah Minta Menteri PUPR

Gubernur Bali Wayan Koster mengaku sudah menyampaikan usulan DPRD Provinsi Bali terkait pembangunan jalan lingkar di Nusa Penida, ke Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono. Jalan lingkar tersebut dimaksudkan guna mengatasi kemacetan di pulau wisata di Kabupaten Klungkung tersebut.
“Sudah diusulkan ke Kementerian PUPR untuk jalan lingkar. Kawasan Nusa Penida merupakan kawasan strategis pariwisata nasional, karenanya saya sudah bicara dengan Bapak Menteri PUPR (Basuki),” ungkap Koster saat pidato sidang paripurna ke-19 DPRD Bali di ruang rapat, Senin (19/6/2023).

Namun demikian, Koster memaklumi usulan dewan itu tidak bisa direalisasikan buru-buru, mengingat Kementerian PUPR sudah mengalokasikan banyak anggaran untuk program-program Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali.

Ia menyebutkan Bendungan Tamblang di Kabupaten Buleleng dengan anggaran Rp 794 miliar. Lalu, Bendungan Sidan di Kabupaten Badung senilai Rp 1,8 triliun. Total, untuk dua bendungan tersebut, Kementerian PUPR mengalokasikan anggaran nyaris Rp 2,6 triliun.

“Astungkara. Seharusnya, (dua proyek bendungan) akhir tahun ini selesai, tetapi setelah dievaluasi diperkirakan Februari-Maret 2024 selesai karena kendala lapangan,” katanya.

Proyek Jalan pintas Singaraja-Mengwi

Selanjutnya, proyek jalan pintas Singaraja-Mengwi. Proyek ini menelan anggaran Rp 500 miliar untuk pembangunan jalan. Belum lagi, Rp 200 miliar untuk pembebasan lahannya.

Ada juga proyek yang sudah selesai dibangun, yaitu sungai buatan di Gunaksa, Kabupaten Klungkung, yang telah menghabiskan anggaran Rp 300 miliar. Kemudian akan dilanjutkan dengan pembangunan embung di kawasan Pusat Kebudayaan Bali (PKB) dengan anggaran Rp 100 miliar.

“Jadi, kalau dijumlah semua (proyek pembangunan) sudah berapa itu dari Menteri PUPR? Tentu saja, tidak sekaligus semua bisa dilakukan. Karena yang diusulkan ke Menteri PUPR bukan cuma Bali saja. Kami juga harus mempertimbangkan yang lainnya. Jadi, kami mohon bersabar,” terang Koster.

Sekadar mengingatkan, kendaraan mengular di jalanan Nusa Penida saat libur Lebaran 19-25 April 2023 lalu sempat viral di media sosial. Menurut salah satu warga Nusa Penida, Made Riadnya, jalan sempit jadi biang kerok kemacetan. Setiap mobil yang melintas harus antre apabila ada satu mobil yang berhenti di pinggir jalan.

Riadnya menilai antrean kendaraan semakin parah saat mobil-mobil pengangkut wisatawan keluar dari pelabuhan. “Warga setempat berharap ada pelebaran jalan atau pengaturan lalu lintas tiap libur. Semoga saja ada respons pemerintah,” imbuh dia.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Klungkung I Gusti Gede Gunarta membenarkan bahwa kondisi jalan Nusa Penida yang sempit jadi salah satu faktor penyebab kemacetan. Namun, pengalihan arus lalu lintas pun tidak bisa dilakukan karena jalan arteri di Nusa Penida hanya satu-satunya.